Minggu, 20 Juli 2014

Roger Garaudy dan Imam Ali Bin Abi Thalib As




"MENGAPA AKU TERKAGUM-KAGUM KEPADA SEORANG AGUNG YANG BERNAMA ALI...."

Beliau pernah bercerita: ... Aku mengajar di Universitas Shorbon yang terkenal di Prancis itu... Pada suatu hari, salah seorang mahasiswiku meminta dari sedikit waktu dan bertanya.

Ia bertanya kepadaku pertanyaan ini:

Mahasiswi: Anda adalah dosen saya dan saya sangat antusias membaca buku-buku berharga karya Anda dan juga makalah-makalah Anda, sebagaimana saya bersemangat menghadiri materi kuliah yang Anda ajarkan. Ada yang mengundang penasaranku, Anda selalu menyebut-nyebut seorang pribadi Muslim yang bernama Ali!! Siapa dia sejatinya? Dan mengapa ia begitu istimewa dan mempengaruhimu sedemikian dalam?

Aku berkata menjawabnya: Ali adalah anak paman Nabi Islam Muhammad, suami putri tercintanya dan Panglima perangnya yang gagah perkasa.

Ali adalah orang kedua dalam Islam setelah Muhammad dan Khalifahnya. Ia pemilik kepribadian yang unik luar biasa tiada tara... Aku akan bertanya kepadamu untuk menjelaskan siapa sejatinya Ali atau paling tidak mengenalkan kepadamu secuil dari keagungannya.

Mahasiswi: Silahkan.

Aku berkata kepadanya: Seandainya kamu sedang menyeberang jalan lalu tiba-tiba sebuah mobil dengan kecepatan tinggi menabrakmu, apa kira-kira yang terjadi padamu?

Mahasiswi: Aku pasti mati seketika atau koma!

Aku lanjutan: Baik. Seandainya kamu terjatuh dari apartemen tingkat empat, apa kira-kira yang bakal kamu alami?

Mahasiswi: Sama. Aku akan mati seketika atau tak sadarkan diri!

Aku berkata: Orang itu (Ali) diserang di saat ia sujud dalam shalat dengan pukulan pedang tajam hingga pedang itu menghunjam ke dalam tulang tenkoraknya dan mengenai otaknya.... Lalu apa yang kamu pridiksi tentang kondisi Ali?

Mahasiswi: Pasti mati seketika. Atau paling tidak ia akan kehilangan kesadaran!!

Aku berkata: Coba bayangkan. Orang itu ternyata tidak tewas dan tidak juga kehilangan kesadarannya sedikit pun! Pukulan pedang tajam itu telah menembus ke sarang otak. Otak yang menjadi memori kesadaran dan pengetahuan serta hikmah. Tapi ia tidak sedikit pun kehilangan kesadarannya. Atau mengalami apa yang layaknya dialami manusia lain dalam kondisi seperti itu.  

Sehari setelah kejadian pemukulan mematikan itu, dan di atas ranjang tempat beliau terbaring... Ranjang kematian sementara pukulan mematikan itu mulai merasuk ke inti otak...
Di saat seperti itu ia berwasiat kepada putranya Al Hasan... Sebuah wasiat yang teragung yang pernah dikenal sejarah peradaban umat manusia secara absolut.  

Sebuah wasiat yang mengandung hikmah, nasihat dan kasih sayang. Ali tetap dalam kesadarannya yang utuh. Ia menuliskan sebuah wasiat terindah yang ditulis seorang ayah untuk putranya di sepanjang sejarah umat manusia.

Mahasiswi itu bertanya sambil terlihat pada wajahnya kekaguman... Apa yang ada dalam wasiat itu? Tanyanya kepadaku.

Aku akan ceritakan secuil dari wasiat itu untukmu. Ali berpesan kepada al Hasan putra sulungnya:

Wahai putraku, BERLEMAH LEMBUTLAH KEPADA TAWANANMU ( Abdurrahman bin Muljam, pembunuh beliau maksudnya)! BERBELAS KASIHLAH KEPADANYA DAN PERLAKUKAN IA DENGAN BAIK! BERI IA MAKAN DARI MAKANAN YANG KAMU MAKAN, DAN BERI IA MINUM DARI MINUMAN YANG KAMU MINUM.  

JANGAN KAU IKAT KEDUA TANGAN DAN KAKINYA. JIKA NANTI AKU MATI, MAKA TEGAKKAN HUKUMAN ALLAH ATASNYA. BUNUH DIA DENGAN SEKALI PUKULAN. JANGAN KAMU BAKAR DIA. JANGAN KAMU CINCANG DIA, KARENA AKU MENDENGAR RASULULLAH KAKEKMU BERSABDA:  

"JANGAN KAMU MENCINCANG SIAPAPUN, SEKALIPUN IA ANJING GALAK."

DAN JIKA AKU NANTI SEMBUH DAN HIDUP, MAKA AKULAH YANG PALING BERHAK MENGURUSNYA DENGAN MEMAAFKANNYA. DAN AKU LEBIH MENGERTI APA YANG HARUS AKU LAKUKAN.... (Wahai Al Hasan dan Al Husain) aku wasiatkan kepadamu berdua dengan ketaqwaan kepada Allah, dan jangan rakus dunia walaupun dunia merayumu.

Jangan bersedih atas bagian dari dunia yang tidak kalian dapat.  

Bertutur-katalah dengan jujur dan berbuatlah untuk pahala.

Jadilah kalian lawan si zalim dan pembela si teraniaya."

Roger berkata: Ketika aku bacakan wasiat itu aku saksikan kedua bola mata mahasiswiku itu berlinang air mata sambil mendengarnya dengan penuh khidmat.

Sekarang dia telah mengetahui MENGAPA AKU TERKAGUM-KAGUM KEPADA SEORANG AGUNG YANG BERNAMA ALI....  

Filosuf agung dan penulis hebat itu wafat... Beliau sangat dikenal dengan sikapnya yang anti-pati kepada Zionis Israel dan yang karenanya ia mengalami banyak kesulitan baik di negerinya sendiri Prancis maupun di Eropa...

Beliau wafat hari Rabu lalu di sebuah distrik di Paris dalam usia lebih dari 99 tahun.  

Roger lahir dari bapak ateis dan ibu beragama Katolik. Ia meraih gelar Doktor di universitas Sorbon dengan Desertasi bertajukkan Teori Pengetahuan Materialisme pada tahun 1953 M.

Lalu juga meraih gelar Doktor dalam bidang Kebebasan di Moskow pada tahun1954 M.

Ia mengumumkan Islamnya pada tahun 1982 M di Islamic Center di Jenewa. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar