"MENGAPA
AKU TERKAGUM-KAGUM KEPADA SEORANG AGUNG YANG
BERNAMA ALI...."
Beliau pernah bercerita: ... Aku mengajar di Universitas Shorbon yang terkenal di Prancis itu... Pada suatu hari, salah seorang mahasiswiku meminta dari sedikit waktu dan bertanya.
Ia
bertanya kepadaku pertanyaan ini:
Mahasiswi:
Anda adalah dosen saya dan saya sangat antusias membaca buku-buku berharga
karya Anda dan juga makalah-makalah Anda, sebagaimana saya bersemangat
menghadiri materi kuliah yang Anda ajarkan. Ada yang mengundang penasaranku,
Anda selalu menyebut-nyebut seorang pribadi Muslim yang bernama Ali!! Siapa dia
sejatinya? Dan mengapa ia begitu istimewa dan mempengaruhimu sedemikian dalam?
Aku
berkata menjawabnya: Ali adalah anak paman Nabi Islam Muhammad, suami putri
tercintanya dan Panglima perangnya yang gagah perkasa.
Ali
adalah orang kedua dalam Islam setelah Muhammad dan Khalifahnya. Ia pemilik
kepribadian yang unik luar biasa tiada tara... Aku akan bertanya kepadamu untuk
menjelaskan siapa sejatinya Ali atau paling tidak mengenalkan kepadamu secuil
dari keagungannya.
Mahasiswi:
Silahkan.
Aku
berkata kepadanya: Seandainya kamu sedang menyeberang jalan lalu tiba-tiba
sebuah mobil dengan kecepatan tinggi menabrakmu, apa kira-kira yang terjadi
padamu?
Mahasiswi:
Aku pasti mati seketika atau koma!
Aku
lanjutan: Baik. Seandainya kamu terjatuh dari apartemen tingkat empat, apa
kira-kira yang bakal kamu alami?
Mahasiswi:
Sama. Aku akan mati seketika atau tak sadarkan diri!
Aku
berkata: Orang itu (Ali) diserang di saat ia sujud dalam shalat dengan pukulan
pedang tajam hingga pedang itu menghunjam ke dalam tulang tenkoraknya dan
mengenai otaknya.... Lalu apa yang kamu pridiksi tentang kondisi Ali?
Mahasiswi:
Pasti mati seketika. Atau paling tidak ia akan kehilangan kesadaran!!
Aku
berkata: Coba bayangkan. Orang itu ternyata tidak tewas dan tidak juga
kehilangan kesadarannya sedikit pun! Pukulan pedang tajam itu telah menembus ke
sarang otak. Otak yang menjadi memori kesadaran dan pengetahuan serta hikmah.
Tapi ia tidak sedikit pun kehilangan kesadarannya. Atau mengalami apa yang
layaknya dialami manusia lain dalam kondisi seperti itu.
Sehari
setelah kejadian pemukulan mematikan itu, dan di atas ranjang tempat beliau
terbaring... Ranjang kematian sementara pukulan mematikan itu mulai merasuk ke
inti otak...
Di saat seperti itu ia berwasiat kepada putranya Al Hasan... Sebuah wasiat yang teragung yang pernah dikenal sejarah peradaban umat manusia secara absolut.
Di saat seperti itu ia berwasiat kepada putranya Al Hasan... Sebuah wasiat yang teragung yang pernah dikenal sejarah peradaban umat manusia secara absolut.
Sebuah
wasiat yang mengandung hikmah, nasihat dan kasih sayang. Ali tetap dalam
kesadarannya yang utuh. Ia menuliskan sebuah wasiat terindah yang ditulis
seorang ayah untuk putranya di sepanjang sejarah umat manusia.
Mahasiswi
itu bertanya sambil terlihat pada wajahnya kekaguman... Apa yang ada dalam
wasiat itu? Tanyanya kepadaku.
Aku
akan ceritakan secuil dari wasiat itu untukmu. Ali berpesan kepada al Hasan
putra sulungnya:
Wahai
putraku, BERLEMAH LEMBUTLAH KEPADA TAWANANMU ( Abdurrahman bin Muljam, pembunuh
beliau maksudnya)! BERBELAS KASIHLAH KEPADANYA DAN PERLAKUKAN IA DENGAN BAIK!
BERI IA MAKAN DARI MAKANAN YANG KAMU MAKAN, DAN BERI IA MINUM DARI MINUMAN YANG
KAMU MINUM.
JANGAN
KAU IKAT KEDUA TANGAN DAN KAKINYA. JIKA NANTI AKU MATI, MAKA TEGAKKAN HUKUMAN
ALLAH ATASNYA. BUNUH DIA DENGAN SEKALI PUKULAN. JANGAN KAMU BAKAR DIA. JANGAN
KAMU CINCANG DIA, KARENA AKU MENDENGAR RASULULLAH KAKEKMU BERSABDA:
"JANGAN
KAMU MENCINCANG SIAPAPUN, SEKALIPUN IA ANJING GALAK."
DAN
JIKA AKU NANTI SEMBUH DAN HIDUP, MAKA AKULAH YANG PALING BERHAK MENGURUSNYA
DENGAN MEMAAFKANNYA. DAN AKU LEBIH MENGERTI APA YANG HARUS AKU LAKUKAN....
(Wahai Al Hasan dan Al Husain) aku wasiatkan kepadamu berdua dengan ketaqwaan
kepada Allah, dan jangan rakus dunia walaupun dunia merayumu.
Jangan
bersedih atas bagian dari dunia yang tidak kalian dapat.
Bertutur-katalah
dengan jujur dan berbuatlah untuk pahala.
Jadilah
kalian lawan si zalim dan pembela si teraniaya."
Roger
berkata: Ketika aku bacakan wasiat itu aku saksikan kedua bola mata mahasiswiku
itu berlinang air mata sambil mendengarnya dengan penuh khidmat.
Sekarang
dia telah mengetahui MENGAPA AKU TERKAGUM-KAGUM KEPADA SEORANG AGUNG YANG
BERNAMA ALI....
Filosuf
agung dan penulis hebat itu wafat... Beliau sangat dikenal dengan sikapnya yang
anti-pati kepada Zionis Israel dan yang karenanya ia mengalami banyak kesulitan
baik di negerinya sendiri Prancis maupun di Eropa...
Beliau
wafat hari Rabu lalu di sebuah distrik di Paris dalam usia lebih dari 99 tahun.
Roger
lahir dari bapak ateis dan ibu beragama Katolik. Ia meraih gelar Doktor di
universitas Sorbon dengan Desertasi bertajukkan Teori Pengetahuan Materialisme
pada tahun 1953 M.
Lalu
juga meraih gelar Doktor dalam bidang Kebebasan di Moskow pada tahun1954 M.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar